22 November 2010

Condolence news in the morning

Beberapa hari yang lalu sehabis mandi sebelum ke kantor HP ku yang kutaruh di atas bantal berdering. Kulihat nama yang tertera di 'incoming call' dari rekan sekantor. Gak biasanya dia jam 7.00 udah bangun. hehe...
Ternyata rekanku itu mau mengabarkan kalau Ibu Evy, istri dari mantan teman sekantor, meninggal dunia. Jujur aku tidak percaya mendengarnya. Memang sih hari Jumat, 12 Nov, kami sempat membesuk beliau di RS Dharmais. Ibu Evy ini terkena kanker payudara, dan hari Rabu telah dilakukan operasi pengangkatan sebelah payudaranya. Cuma waktu itu kami lihat beliau sudah mempunyai semangat bercerita segala macam hal. Bahkan dengan ceria beliau sempat menyalami aku dan bertanya bagaimana pengalaman sebagai pengantin baru. Jadi kami pikir sebentar lagi pasti kesehatan beliau akan segera pulih. Tapi ternyata rancangan Tuhan lain dari rancangan manusia.

Sebelum meninggal, Ibu Evy ini sempat meninggalkan pesan kepada keluarganya yaitu sewaktu-waktu dipanggil Tuhan, beliau akan mendonorkan lensa mata-nya bagi kepentingan sosial. Sungguh sebuah warisan yang tak ternilai.
Kenang-kenangan terakhir kami dengan Ibu Evy (tengah) di Thailand
Selamat jalan Ibu. Kami semua menyayangi Ibu Evy... Terimakasih sudah meninggalkan kenangan-kenangan yang tak terlupakan.

Christmas Is About To Come

Wah tak terasa sudah akhir November...dan artinya Natal akan segera datang.
Yeeepp...ini adalah Natal pertama kami, dan kami bakal punya pohon natal kami sendiri :D
Kemarin sudah sempat lihat-lihat pohon Natal di ITC Mangga Dua, tapi berhubung dananya belum tersedia terpaksa cuma gigit jari, padahal lagaknya sudah boleh nawar-nawar sama engkok-engkok penjualnya.. hehe.. Bergaya punya duit boleh aja kan, selama belum digebukin.. :p

Yahh... Memang aroma Natal kali ini datang terlalu dini. Pada beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta, suasana Natal sudah mulai terasa. Gerai-gerai sudah mulai  memasang ornamen-ornamen Natal yang di dominasi dengan daun cemara (yang tentu saja imitasi), bola-bola gantung warna warni, rumbai-rumbai keemasan, dan tak ketinggalan topi sinterklas yang dipasang pada manekin-manekin di etalase. Dan lebih dari itu, suamiku sudah mengganti playlist di music player kami dengan lagu-lagu Natal! All about Christmas. Masih sebulan lagi honey, kamu membuatku merasakan sensasi seakan salju turun ke atas tempat tinggal kita... Jiaaah...emang pernah pegang salju??

Btw, sebagai pasangan baru tentu saja kami sudah memiliki rencana-rencana kecil dalam menyambut Natal kali ini. Tapi tentu saja harapan kami berdua semoga perayaan Natal tahun ini tidak cuma sebatas pada gegap gempita lagu-lagu dan makanan pada pesta yang melimpah saja, akan tetapi semoga Natal kali ini bisa membawa kita untuk lebih peduli kepada setiap makhluk yang ada di sekeliling kita.
Natal tidak hanya perayaan bagi umat Kristiani, Natal adalah kelahiran semangat dan jiwa baru bagi kita semua yang memiliki harapan untuk masa depan yang lebih peduli. Peduli bagi kami mengandung arti 'peka dan mengambil tindakan nyata untuk lahirnya perubahan'. Peduli kepada kesehatan tubuh sendiri, peduli kepada keluarga, peduli kepada lingkungan tempat tinggal, peduli terhadap komunitas, peduli kepada negara, dan peduli akan lahirnya 'generasi bintang di masa depan'.
Jadi dengan Natal mari kita lahirkan kepekaan dalam diri kita masing-masing untuk bisa membuat perubahan yang positif.

Selamat mempersiapkan Natal teman-teman...

-dont just talk, do a real action-

15 November 2010

Resep Pisang Goreng

Horeee...ini adalah postingan pertamaku... huhuhu...
Kemarin, hari Minggu sore...disaat-saat santai nonton DVD dikamar kos, aku dan suamiku kebingungan nyari cemilan, sedangkan untuk pergi keluar kami malas banget. Akhirnya aku ingat kalau tadi pagi pas ke pasar ada beli pisang tanduk (yang memang bentuknya  mirip tanduk kambing bandot yg lagi rame dijual dipinggir jalan dalam rangka mau Idhul Qurban). Jadilah aku kepikiran bikin pisang goreng.
Dengan semangat 45 aku mulai meracik adonan (nyontek resep di buku plus modifikasi sedikit) dan Billy memotong-motong sang pisang. Setelah mateng...mmm...rasanya not bad..bahkan 'ueeenaaak' ...menurut penilaian Billy...hehe...
Ini sekedar aku share resepnya, siapa tau ada yang mau nyoba:

Bahan:
4 bh Pisang tanduk atau setengah lirang pisang kepok
Minyak goreng
250 gr tepung terigu
1/2 sdm gula pasir
1/2 sdt garam
1 sdm susu bubuk rasa vanila (biar gak perlu pake vanili lagi)
1 btr telur, ambil putih telurnya saja
air matang secukupnya

Cara:
Potong pisang berbentuk dadu (atau menurut selera dan kebiasaan), sisihkan.
Campur tepung, gula pasir, garam, susu bubuk, dan telur. Masukkan air sedikit demi sedikit sampai tingkat kekentalan yang diinginkan.
Masukan pisang yang sudah dipotong kedalam adonan tepung.
Panaskan minyak, dan goreng adonan pisang dengan cara memasukkan sesendok demi sesendok.
Masak dengan api sedang supaya matang dengan merata.
Sajikan panas-panas ditemani dengan teh manis hangat.... :D