31 Juli 2011

Know Your Personality

Tak terasa tahun 2011 sudah memasuki bulan Agustus. Hari ini pun umat Muslim sudah memasuki Bulan Ramadhan hari I. Cepet sekali ya waktu berlalu. Kira-kira..apakah ada resolusi kalian di tahun ini yang sudah terlaksana? Kalau belum..coba rencana-rencana awal tahun ini di review kembali :)


Mengisi hari-hari di tahun 2011 ini saya lagi suka browsing-browsing. Entah itu browsing resep, referensi buku, ataupun hal-hal remeh temeh. Sampai tiba suatu kali saya menemukan sebuah instrumen bagus untuk mengetahui personality seseorang  sekaligus untuk melihat area of strength kita. And it helped me and Billy alot..esp for me. Akhirnya aku bisa yakin dimana area of my strength is.
Test ini membagi karakter manusia jd 4 (creator, intellectuals, visionaries dan protector) yang selanjutnya dibreakdown lagi jd 16 tipe yg bisa menceritakan tendensi dan preferensi yg sesuai sama kita. Mungkin yg majornya Psikologi udah kenal ya instrumen ini.. (*kedip ke Daniel)
Oke..silakan di Klik aja di www.mypersonality.info deh.. nanti kita disuruh create acount..trus begin test. Untuk yg free instrumen disediakan dua macam tes: personality type dan multi-intelligence test.
Dari hasil kedua tes tersebut akhirnya aku bisa bilang 'Yes, that's me!' hehe...

Ini hasil tesku: IFSP (The Artist) Introverted, Feeling, Sensing, Pereceiving.
Definisinya:
ISFPs are artistic, creative, loyal and sensitive. They have a keen appreciation for beauty because of their highly developed senses. They are easy to get along with and live in the "here and now". ISFPs are adaptable, caring, independent and like to contribute to the well-being of others. They are typically hard to get to know.


Profesi yg sesuai: EDITOR..WRITER..CHEF... haha.. cucok ama impian..
My multi-intelligencies test result: Bodily dan Verbal .. :)

Kalo hasil tes Billy: INTJ (The Strategist) Introverted, iNtuition, Thinking, Judging.
Dan Billy said: gue banget!!

Menurut saya ini instrumen yang bagus. Selain ini masih ada beberapa instrumen lain untuk mengetahui karakter kita, salah satunya DISC. Tetapi untuk sekarang ini dulu saja.

Selamat mencoba.. ;)

God Bless 

29 Juli 2011

Bagi Yang Cinta Duren


Kemarin siang, aku bertiga (sama bos dan teman kantor) ada acara di kantor pajak di Kalibata yang lokasinya di seberang Kalibata City (Apartmen bersubsidi). Pasti kalian sudah pada tahu kalau di daerah situ terkenal dengan durennya. Memang disepanjang ruas jalan taman makam pahlawan itu buanyaaaak banget penjual duren lagi pamer dagangan. Displaynya sungguh menawan hati. Di setiap kios ada tulisan gede-gede 'duren medan' 'duren petruk' 'monthong' dan entah apa lagi mereka menyebutnya.

Singkat kata akhirnya kami memutuskan untuk mampir ke salah satu 'gerai' sebelum pulang. Bagi gw ini adalah pengalaman pertama beli duren di situ. Kalian pasti sudah lebih sering ke situ.
Duren petruk menjadi sasaran pilihan kami, soalnya kalo duren medan dan monthong udah biasa. Melihat penjualnya berwajah jawa, bosku segera menyuruhku maju untuk melakukan tawar menawar. Sukses deh tawar menawar dilakukan dgn bahasa jawa gaya preman. Penawaran awal dibuka dengan harga Rp 65 ribu /biji. Gila ajah harga segitu.. Kutawar 30 ribu..35ribu..sampai akhirnya deal 50ribu/buah. (Biarin ajalah..bos gw yang bayar ini..males adu urat sama penjual. Kalau kalian harap menawar dengan lebih semangat lagi ya..) Kalau harga duren medan lebih murah (mintanya 40ribu/biji turun jadi 30ribu hasil tawaran gw)

Hmmm..rasa duren petruk ternyata enak.. manis dan enggak benyek..aromanya mirip durian monthong.. dagingnya juga lumayan tebal. Tapi jangan dibandingkan dengan monthong, jelas lebih tebal monthong. Kalau dibanding dgn duren medan lebih enak ini. (kita ambil 1 biji medan untuk perbandingan rasa). Kata penjualnya, duren jenis ini dikirim dari daerah Jepara. Tapi tidak peduli darimana duren itu berasal, kami tadi berempat (plus driver) berhasil menghabiskan 3 biji duren. 2 Petruk plus 1 medan. Puasss, apalagi habis itu kita lanjut makan masakan padang :D

Nah buat kalian yang hobby makan duren, mumpung lagi musim gak ada salahnya main ke sana. Tapi untuk yang lagi hamil jangan dulu ya... ;)
Saran gw kalo kalian ke sana:
-nawarnya jangan ragu dan malu
-bawa tissue basah, soalnya gak disediain air kobokan
-kalau udah pilih duren minta abangnya untuk bukain dulu sedikit, trus kita towel buat icipin. kl ga enak minta ganti yang lain..
-kalau pas makan jangan jaim..makin jorok makan duren makin baik.
Oiya..di mangga besar juga banyak duren medan. Tempatnya lebih bersih (ada meja dan kursi, serta disediain kobokan dan tissue). Harga kisaran 30 - 40. Kalo 100 ribu dapat 3 biji.
Di tepi jalan tubagus angke juga lagi banyak2nya tuh.. tp emang lagi musim sih ya. Cuma kalo di angke aku n billy belum pernah nyoba.
Oke guys..gw nulis ini bukan karena gw ahli tentang duren..kalian tentu lebih ahli. Tapi gw lagi ingin berbagi pengalaman aja. Semoga berguna.

Ya udah segitu aja cerita gw.. ;)

God Bless

Gema Wurangian In Memories

Sudah lama rasanya saya tidak mengisi blog ini. Saat ini sudah genap 8 bulan sejak postingan saya yang terakhir, dan selama itu pula saya dan suami sudah mengalami beberapa pengalaman yang luar biasa. Seharusnya pengalaman-pengalaman tersebut saya share di sini..hanya waktu itu saya merasa malas mengutak atik blog :)

Bulan Januari saya dinyatakan positif hamil oleh dokter. Dari hasil USG waktu itu diperkirakan kehamilan saya sudah masuk usia 6 minggu. Kami dan keluarga besar menyambut hal itu dengan suka cita yang luar biasa dari Tuhan. Tak henti-hentinya kami berdoa demi keselamatan dan kesehatan anak kami ini.  Hari-haripun kami lalui dengan antusias.

Selama kehamilan saya dan suami selalu berusaha menjaga kehamilanku sebaik mungkin dengan makan makanan yang sehat, konsultasi rutin ke dokter dan menjauhi pantangan-pantangan ibu hamil. Setiap kali di USG dokter, janinku dinyatakan sehat dan mempunyai pertumbuhan yang normal. Anak di kandunganku-pun makin tumbuh besar dan aku mulai bisa merasakan gerakan-gerakan kaki munginnya.
Kebahagiaan kami makin besar saat kehamilan sudah memasuki minggu ke 27 karena itu artinya tak lama lagi kami bakalan bisa menimang buah hati kami.

Tapi apa mau dikata, Tuhan sudah membuat kehendak dan kita manusia hanya bisa menjawabNya dengan 'Yes Lord'. Saya yang setiap hari merasakan gerakan-gerakan bayi di perutku tiba-tiba kehilangan gerakannya. Anak dikandunganku tak biasanya diam dalam waktu lama. Seharian itu dia diam saja, tidak ada gerakan. Merasakan keanehan tersebut sayapun segera ke dokter. 

Apa yang kutakutkan pun menjadi kenyataan. Tepat pada tanggal 26 Mei 2011, janin di dalam kandunganku dinyatakan meninggal oleh dokter. Bayi perempuan yang usia kandungannya baru 27minggu. Penyebabnya didiagnosa karena aku mengalami kekentalan darah. Tidak mau lagi kuingat apa yang saya dan Billy rasakan saat itu. Harapan-harapan kami serasa hancur. Penantian kami yang tinggal sebentar lagi untuk menggendong dia dipatahkan begitu saja. Tapi untunglah saat itu kami berdua menerima banyak dukungan dari keluarga dan teman-teman yang begitu kami telepon mereka langsung datang ke rumah sakit tempat aku USG.

Keluarga besarku di Jogja dan kami berdua menginginkan bayi kami dimakamkan di Jogja saja. Jadilah keesokan paginya saya dan Billy terbang ke Jogja untuk melahirkan di sana. Jumat, 27 Mei 2011 aku melahirkan bayi kami yang sudah tiada melalui sectio di RS Bethesda. Dan pada hari itu juga, jam 4 sore anak kami yang kami beri nama Gema Sofia Wurangian dimakamkan di samping makam nenek dan kakek buyutnya (nenek dan kakekku).
Suamiku di samping makam Gema
Saya dan suami begitu terpukul dengan kehilangan ini. Tapi kami berdua berhasil melaluinya dengan tidak marah ataupun menggugat Tuhan. Untunglah kami berdua tidak pernah kehilangan harapan akan masa depan kami di dalamNya. Kami mengimani setiap janjiNya untuk selalu membuat segalanya indah pada waktunya. Kami yakin kepergian Gema bukanlah untuk mati..tetapi untuk selalu hidup di dalam hadiratNya yang kudus. Gema akan selalu ada untuk menjagai kami orang tuanya. Dan melalui peristiwa ini, saya dan suami bisa belajar banyak hal yang selama ini kami lewatkan.

Sekarang sudah genap 2 bulan sejak Gema meninggalkan kami, dan kami berduapun sudah mulai menata hidup kembali untuk mempersiapkan masa depan kami. Masa depan kami dan anak-anak yang akan kami lahirkan nanti. Kenangan Gema akan selalu hadir, tapi kami tidak mengenangnya sebagai kejadian yang menyedihkan. Namun sebaliknya, kenangan Gema akan membuat kami selalu ingat bahwa dalam setiap perkara, kami akan dibawa kepada level yang lebih tinggi lagi.